5 Pelajaran dari Kemenangan Telak Chelsea atas PSG di Final Piala Dunia Antarklub 2025: Les Parisiens Bikin Malu!
Gobetnews – Gobetmania Chelsea menutup musim panas 2025 dengan pencapaian yang luar biasa, gengs! Tim asuhan Enzo Maresca berhasil menundukkan PSG dengan skor mencolok 3-0 di final Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di Stadion MetLife, Senin (14/7) dini hari WIB. Ini jadi trofi dunia kedua dalam sejarah klub asal London ini!
Secara statistik, PSG lebih diunggulkan. Mereka tampil impresif sepanjang turnamen dan baru saja menghajar Real Madrid 4-0 di semifinal. Tapi, Chelsea tampil luar biasa sejak menit awal. Berkat dua gol dari Cole Palmer dan satu tambahan dari Joao Pedro di babak pertama, The Blues tampil superior dan tak terbendung sepanjang laga.
PSG sempat mencoba bangkit di babak kedua, tapi kehilangan kontrol pada momen-momen krusial dan gagal mengembangkan permainan. Nah, berikut ini lima pelajaran penting yang bisa kita ambil dari duel seru antara Chelsea dan PSG!
1. Chelsea Langsung Menggebrak Sejak Awal!
Chelsea langsung ambil alih kendali permainan sejak peluit awal dibunyikan. Mereka tampil percaya diri, menguasai bola, dan mengeksploitasi celah di lini belakang PSG. Bukan sekadar agresif, skuad Maresca bermain dengan struktur yang rapi dan efektif.
Fase krusial terjadi dalam 30 menit pertama. Palmer membuka skor pada menit ke-22 dan menggandakannya delapan menit berselang. Ketika PSG masih berusaha memulihkan konsentrasi, Pedro menambah gol ketiga menjelang turun minum. Enzo Maresca pun bilang, “Kami memenangkan pertandingan dalam 10 menit pertama. Kami mengatur tempo. Ini tentang bagaimana Anda memulai final.”
2. Ketangguhan Lini Belakang PSG Akhirnya Terkoyak!
PSG dikenal punya pertahanan kokoh sepanjang turnamen. Sebelum final, tim besutan Luis Enrique hanya kebobolan satu gol dari enam pertandingan dan mencatat tiga clean sheet berturut-turut di fase gugur. Tapi, pertahanan solid itu runtuh oleh penetrasi Palmer. Gol pembuka Chelsea jadi yang pertama bersarang di gawang PSG dalam 436 menit terakhir. Setelah itu, PSG tampak goyah dan kehilangan kendali permainan.
3. Cole Palmer, Raja Final yang Baru!
Cole Palmer kembali menunjukkan kelasnya di panggung besar. Meski sempat mengalami penurunan performa di paruh kedua musim, pemain berusia 23 tahun ini membuktikan dirinya sebagai sosok krusial di laga final. Palmer mencetak dua gol dalam 30 menit pertama dan menyumbang assist untuk gol ketiga Chelsea. Dengan keterlibatan langsung dalam tiga gol, reputasinya sebagai pemain penentu di pertandingan besar semakin kokoh!
4. Ousmane Dembele Tampil di Bawah Standar!
Di sisi PSG, performa Ousmane Dembele jauh dari ekspektasi. Dengan torehan 35 gol di seluruh kompetisi musim lalu, seharusnya dia jadi tumpuan serangan PSG. Tapi, penampilannya kali ini justru mengecewakan. Di babak pertama, Dembele nggak melepaskan satu pun tembakan, hanya menciptakan satu peluang, dan tak memenangkan satu duel pun. Meski ada sedikit peningkatan di paruh kedua, performanya tetap jauh dari kata memuaskan.
5. PSG Harus Pulang dengan Rasa Malu!
Setelah menyingkirkan tim-tim besar seperti Bayern Munchen dan Real Madrid, PSG datang ke final dengan kepercayaan diri tinggi. Tapi, hasil akhir justru jadi antiklimaks dari musim yang nyaris sempurna. Gagal mencetak gol dan kebobolan tiga kali dari tim yang hanya finis di peringkat keempat Premier League tentu jadi noda besar. Apalagi, insiden pascalaga yang memperlihatkan Luis Enrique menampar Joao Pedro makin memperburuk citra klub di mata publik.
Baca Juga : Man of the Match Chelsea vs PSG: Cole Palmer!
Chelsea meninggalkan New Jersey dengan kepala tegak sebagai pemegang gelar juara dunia dan menyandang status klub terbaik dunia saat ini. Sementara itu, PSG harus menerima kenyataan pahit sebagai finalis yang gagal total. Mereka pulang dengan rasa malu.
Jadi, selamat buat Chelsea! Kemenangan ini bikin mereka makin siap untuk tantangan di musim depan!
