
Postecoglou Pernah Berjanji Bawa Trofi ke Spurs, Kini Waktunya Diuji
Gobet – Ketika Ange Postecoglou pertama kali diresmikan sebagai manajer Tottenham Hotspur, ia membuat pernyataan yang memicu harapan tinggi:
“Saya datang ke sini bukan untuk sekadar mengisi kursi. Saya datang untuk bawa trofi.”
Kalimat itu tak sekadar formalitas. Fans Spurs yang sudah lama haus gelar tentu menyambut janji itu dengan antusias—dan kini, momen pembuktian itu datang.
Final Liga Europa: Saatnya Bukti, Bukan Janji
Tottenham akhirnya mencapai final Liga Europa 2024/2025, dan akan menghadapi Manchester United di laga penentuan. Ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan panggung yang bisa mengubah sejarah klub.
Jika menang, Postecoglou:
-
Akan menjadi pelatih pertama yang beri Spurs gelar Eropa sejak 1984
-
Menebus musim naik-turun mereka di Premier League
-
Menghapus cap “nyaris-menang” yang lama melekat di klub
Perjalanan Tak Selalu Mulus
Meski tampil atraktif di awal musim, Spurs sempat terseok-seok di liga. Cedera pemain, inkonsistensi performa, dan tekanan dari fans kerap mengganggu ritme tim. Namun, di Eropa mereka tampil berbeda—lebih berani, lebih rapi, dan lebih percaya diri.

Itulah yang membuat final ini terasa begitu krusial. Bukan hanya soal gelar, tapi juga tentang validasi proyek Postecoglou.
Tekanan dan Harapan
Tak sedikit yang menyebut laga ini sebagai “penentu masa depan”. Sebab di klub seperti Tottenham, fans mulai kehabisan kesabaran dengan janji-janji manis yang tak kunjung jadi nyata.
Namun Postecoglou bukan pelatih sembarangan. Ia sudah buktikan kualitasnya di Celtic dan kini berpeluang cetak sejarah baru bersama Spurs.
Penutup
Kini, tidak ada lagi tempat untuk alasan. Postecoglou pernah berjanji bawa trofi ke Spurs—dan final Liga Europa adalah momen paling ideal untuk menepatinya.
Apakah ia berhasil atau justru mengulang luka lama Spurs? Semua akan terjawab dalam satu malam.