Bisa Bikin Gennaro Gattuso Naik Pitam, Negara Amerika Selatan Ini Bisa Lolos ke Piala Dunia 2026 Walau 10 Kali Kalah di Kualifikasi
Gobetnews – Gobetmania Kualifikasi Piala Dunia 2026 lagi rame banget dibahas di Eropa setelah Timnas Italia cuma jadi runner-up di Grup I. Tim asuhan Gennaro Gattuso gagal dapet tiket otomatis karena tertinggal enam poin dari Timnas Norwegia. Kondisi ini bikin Italia lagi-lagi gak ideal, apalagi statistik mereka sebenarnya cukup oke.
Italia sempat bikin asa lewat kemenangan 2-0 atas Moldova. Tapi harapan itu langsung runtuh pas mereka kalah 1-4 dari Norwegia di San Siro. Hasilnya, Italia harus siap-siap lewat babak play-off, sementara Norwegia langsung melenggang ke turnamen utama.
Situasi ini bikin perdebatan soal format baru Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang kasih jatah lebih banyak buat negara di luar Eropa. Gattuso bilang sistem ini gak seimbang dan bisa rugiin tim-tim Eropa yang kompetisinya jauh lebih ketat.
Dalam pernyataannya setelah laga lawan Moldova, Gattuso tegas bilang skema kualifikasi sekarang gak adil buat negara-negara dengan kompetisi ketat di tiap pertandingan. Menurutnya, sukses sekarang gak cuma dihitung dari konsistensi performa.
Format Baru Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Dipermasalahkan Gattuso
Gattuso bandingin sistem sekarang sama era dulu yang lebih ketat tapi dinilai adil. “Di 1994 cuma ada dua tim Afrika yang tampil di Piala Dunia, sekarang jumlahnya makin banyak dan terus berkembang,” ujarnya. Ia tambah, “Di masa gue, cuma juara grup dan runner-up terbaik yang lolos langsung. Kami raih 18 poin, menang enam pertandingan, tapi masih harus main dua laga tambahan. Itu rasanya gak bener.”
Pernyataan itu cocok banget sama makin banyaknya jatah peserta dari berbagai konfederasi. UEFA sekarang punya 16 tempat, CAF sembilan, AFC delapan, CONMEBOL dan CONCACAF masing-masing enam. Sementara OFC buat pertama kali dapet jatah langsung yang diambil Selandia Baru.
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Paraguay Lolos, Italia Tertahan
Di Amerika Selatan, formatnya pake sistem liga penuh dengan total 18 laga. Argentina, Ekuador, Kolombia, Uruguay, Brasil, dan Paraguay berhasil rebut enam tiket langsung. Yang menarik, Paraguay cuma raih tujuh kemenangan dari 18 laga, tapi tetap lolos, yang bikin perbandingan sama Italia.
Sementara Italia yang menang enam dari tujuh laga awal masih harus rebut tiket lewat play-off. Ketidakseimbangan ini bikin pertanyaan: apakah format baru lebih inklusif, atau malah kurangin nilai kompetitif?
Bolivia, Kisah Gila di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan
Lebih gila lagi, Timnas Bolivia masih punya peluang tampil di Piala Dunia meski menelan 10 kekalahan. Enam kemenangan mereka cukup buat lolos ke babak play-off antarkonfederasi. Bolivia bakal saingan sama Kongo, Kaledonia Baru, satu wakil AFC, dan dua tim dari CONCACAF buat rebut dua tiket terakhir.
FIFA dikabarkan bakal pilih Meksiko sebagai tuan rumah play-off dengan pertandingan di Monterrey dan Guadalajara. Formatnya pake dua bagan berisi tiga tim, di mana pemenang tiap bagan berhak lolos.
Baca Juga : Waspada Nih, Timnas Indo U-22 Mau Pertahankan Emas SEA Games 2025!
Dengan drama yang belum selesai, perjalanan ke Piala Dunia 2026 gak cuma tinggalin pertanyaan soal prestasi, tapi juga keadilan di sistem kompetisi. Dunia sepak bola kayaknya sepakat kalau babak kualifikasi edisi ini layak masuk kategori salah satu yang paling unik sepanjang sejarah.
