Olimpiade Paris 2024: Pengalaman Berharga untuk Joe Aditya dan Azzahra
Gobet – Atlet Renang Indonesia, Joe Aditya dan Azzahra Permatahani gagal melangkah ke semifinal Olimpiade Paris 2024. Tapi jadi pengalaman berharga.
Demikian diutarakan Chef de Mission Olimpiade Indonesia Anindya Bakrie, dalam menilai penampilan kedua atletnya di Olimpiade. Joe tampil di Paris La Defense Arena, Jumat (2/8), nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra. Turun di Heat 1, perenang 23 tahun itu mencatatkan waktu 53,95 detik dan berada di urutan ke-33 secara keseluruhan.
Catatan waktunya tak lebih dari rekor nasional yang pernah dibukukannya di Kejuaraan Indonesia Open 2023. Saat itu, ia finis dengan waktu 52,75 detik.
Hal serupa dialami Azzahra, ini adalah penampilan keduanya di Olimpiade setelah di Tokyo 2020. Bedanya, kali ini ia turun di nomor gaya ganti perseorangan 200 meter, sedangkan di Tokyo Azzahra turun di 400 meter gaya ganti.
Azzahra berhasil finis pertama dengan catatan 2 menit 20,51 detik pada heat atau urutan ke-31 secara keseluruhan usai mengalahkan dua perenang lain dari Valerie Rose Tarazi (Palestina) dan Jayla Pina (Tanjung Verde).
Sama seperti Joe, catatan waktu yang ia bukukan tak lebih baik dari waktu terbaiknya 2 menit 16,43 detik. Kala itu, ia mencatatkannya di Jakarta Open 2019.
Keduanya memang tidak mampu melangkah lebih jauh. Tapi Anindya, yang juga merupakan Ketua Umum PB Akuatik Indonesia, tetap mengpresiasi perjuangan atlet-atletnya.
“Joe tadi bisa finish ketiga di heat dari 10 perenang dan Azzahra finish pertama. Kita ucapkan terima kasih kepada Joe dan Azzahra, semoga bisa jadi modal untuk event dan juga Olimpiade selanjutnya di Los Angeles 2028,” ucap Anindya dalam rilis KOI.
“Mereka masih muda-muda mari kita doakan bukan saja mereka menjadi lebih baik lagi di Los Angeles, tapi juga kita ciptakan Joe dan Azzahra lagi di indonesia. Karena aquatik itu mother of sport seperti atletik. Jadi kalau bisa mendapatkan yang terbaik itu bisa jadi ladang medali,” ujarnya.
Sementara itu Joe Aditya dan Azzahra Permatahani kompak menyebut penampilan di Olimpiade 2024, dan hasil yang diraih di ajang tersebut, sebagai pengalaman berharga.
“Ini kali pertama saya berlaga di Olimpiade dengan stadion semegah ini serta euforia penonton yang meriah jadi pengalaman spesial. Tentu ini bisa melatih mental saya bisa berlaga di event lainnya juga mengejar tiket Olimpiade 2028,” ujar Joe.
“Ini Olimpiade kedua saya. Waktu di Tokyo karena Covid jadi beda atmosfernya. Di Paris lebih meriah dan banyak sekali tantangannya. Banyak pengalaman yang berharga, saya sudah berusaha maksimal dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” kata Azzahra Permatahani.