Haaland dinilai ikut bersalah atas situasi sulit yang dialami timnya
GOBET – Manchester City, yang dikenal sebagai salah satu tim paling dominan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir, tengah menghadapi tantangan besar di musim ini. Setelah kehilangan momentum di beberapa laga penting, muncul kritik tajam terhadap salah satu bintang mereka, Erling Haaland. Sang striker Norwegia, yang musim lalu mencetak gol demi gol dengan mudah, kini disebut-sebut mulai kehilangan sentuhan emasnya. Bahkan, beberapa pihak mulai meragukan statusnya sebagai pemain kelas dunia.
Manchester City Alami Penurunan Performa
The Citizens, di bawah arahan Pep Guardiola, telah menetapkan standar permainan yang sangat tinggi. Namun, musim ini terlihat bahwa mereka mengalami penurunan performa, terutama di lini serang. Meski masih menjadi ancaman serius di Liga Inggris dan kompetisi Eropa, hasil beberapa laga terakhir menunjukkan bahwa Manchester City tidak lagi sekompak dan setajam musim sebelumnya.
Faktor kelelahan, rotasi pemain, dan absennya beberapa pilar penting seperti Kevin De Bruyne akibat cedera, menjadi alasan utama mengapa City terlihat kurang garang. Dalam kondisi ini, ekspektasi terhadap Haaland untuk terus menjadi mesin gol meningkat drastis.
Haaland Dituding Hanya Striker “One-Dimensional”
Erling Haaland, yang musim lalu memecahkan berbagai rekor gol, kini menghadapi sorotan tajam. Kritikus menilai bahwa meskipun ia sangat efektif sebagai pencetak gol, kontribusinya di luar itu masih kurang. Beberapa pengamat menyebut Haaland sebagai pemain “one-dimensional” yang hanya bisa memanfaatkan peluang matang dari rekan-rekannya, tanpa mampu menciptakan peluang sendiri dalam situasi sulit.
Komentar pedas juga datang dari legenda sepak bola yang meragukan statusnya sebagai pemain kelas dunia. “Haaland adalah finisher yang luar biasa, tapi apakah dia bisa disebut pemain kelas dunia? Pemain seperti Messi, Ronaldo, atau bahkan Lewandowski memberikan lebih dari sekadar gol,” ujar salah satu pengamat sepak bola.
Statistik yang Tetap Impresif
Namun, di tengah kritik tersebut, statistik Haaland musim ini masih tergolong impresif. Ia tetap menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di Liga Inggris, meskipun angka golnya tidak sefantastis musim lalu. Haaland juga sering menjadi penentu kemenangan City dalam laga-laga penting, menunjukkan bahwa ia tetap memiliki peran krusial di tim.
Masalahnya, ekspektasi terhadap Haaland bukan hanya soal mencetak gol, tetapi juga soal bagaimana ia bisa mengangkat performa tim secara keseluruhan saat situasi sulit.
Man City dan Haaland: Waktunya Bangkit?
Dengan musim yang masih panjang, Manchester City dan Erling Haaland punya peluang besar untuk membalikkan keadaan. Pep Guardiola dikenal sebagai pelatih yang jenius dalam mengatasi krisis, dan Haaland, meski masih muda, punya mentalitas kuat untuk menjawab kritik dengan performa di lapangan.
Namun, pertanyaan besar tetap ada: apakah Haaland benar-benar bisa menjadi pemain kelas dunia yang membawa Manchester City kembali ke jalur kemenangan? Ataukah ia hanya seorang pencetak gol ulung tanpa dimensi permainan yang lebih luas?
Musim ini akan menjadi ujian besar bagi Haaland dan Manchester City. Apakah mereka akan bangkit dan membungkam kritik, atau justru terpuruk lebih dalam? Kita lihat saja jawabannya di sisa musim ini.