gobetnews_top_banner_2025
Karawang

Cahya Supriadi: Dari Kampung Kecil di Karawang ke Bawah Mistar Timnas Indonesia!

Gobetnews – Gobetmania Jelang bergulirnya Piala AFF U-23 2025, perhatian kita tertuju pada para pemain muda yang siap bikin Indonesia bersinar. Salah satu nama yang mencuat adalah Cahya Supriadi, kiper andalan Timnas Indonesia U-23. Ketangguhan dan konsistensinya bikin Cahya layak dianggap sebagai salah satu pemain kunci di skuad Garuda Muda.

Buat Cahya, turnamen ini bukan cuma soal hasil akhir, tapi juga tentang pembuktian diri. Dia datang bukan sekadar melengkapi tim, tapi bawa ambisi besar untuk menjaga kehormatan gawang Indonesia. Posisinya sebagai kiper utama memberi beban, tapi juga kesempatan emas untuk terus menunjukkan kualitasnya.

Berawal dari Tangisan Seorang Anak Kecil!

Perjalanan Cahya menuju turnamen ini bukan cerita instan. Dari kampung kecil di Karawang, dia membangun semuanya dari bawah. Awalnya, Cahya adalah bocah yang kecewa karena nggak diajak main bola. Tangisan itu jadi titik balik saat kakaknya mendaftarkan dia ke Sekolah Sepak Bola Tunas Pupuk Kujang di Cikampek.

“Melihat saya seperti itu, kakak saya langsung mendaftarkan saya ke SSB,” kenang Cahya, dikutip dari Kita Garuda. Keputusan sederhana itu kini jadi salah satu titik awal yang mengubah hidupnya. Dari seorang bocah yang nggak diajak main, Cahya kini jadi pemain yang disorot nasional.

Sosok kakaknya punya peran besar dalam perjalanan hidup Cahya. Meski kini sudah tiada, kehadirannya masih terasa. “Beliau sudah meninggal, tapi inspirasinya masih membekas. Saya sering melihat dia jatuh bangun di lapangan. Dari situ saya sadar bahwa sepak bola bukan cuma permainan, tapi juga bisa jadi tanggung jawab dan masa depan,” ujarnya.

Merintis Jalan Menuju Panggung Nasional!

Cahya kemudian melangkah ke Jakarta di usia 13 tahun, bergabung dengan Ragunan Soccer School. Keputusan ini jadi lompatan besar bagi anak daerah seperti dia. Di lingkungan baru itu, Cahya mulai terasah melalui ajang-ajang seperti Liga TopSkor dan Liga Kompas.

TimnasIndonesia
Gawang udah kayak rumah sendiri, semua bola ditolak mentah-mentah

Bakatnya terus berkembang, dan dia mulai dikenal sebagai kiper muda dengan refleks tajam dan keberanian tinggi. Ketangguhannya membawanya ke Persija Jakarta, klub besar yang jadi batu loncatan penting dalam karier profesionalnya.

Lebih istimewa lagi, di Persija, dia bisa berlatih dan bersaing langsung dengan idola, Andritany Ardhiyasa. “Itu mimpi yang jadi kenyataan. Saya sering nonton dia sejak kecil. Bisa satu tim dan bersaing dengannya jadi salah satu pencapaian besar buat saya,” kata Cahya dengan bangga.

Mencicipi Ketatnya Kompetisi Internasional!

Nama Cahya kemudian masuk radar Timnas kelompok usia. Bersama Timnas U-20, dia tampil di Toulon Tournament 2022 di Prancis—ajang yang mempertemukan Indonesia dengan tim-tim tangguh dunia. Pengalaman itu terus membentuk karakternya sebagai pemain.

“Itu pengalaman luar biasa yang sulit saya lupakan. Kami mendapat pelajaran berharga dari pertandingan melawan negara-negara besar,” tuturnya. Dia juga sempat membela Indonesia di Piala AFF U-19 2022 dan menunjukkan penampilan solid meski tekanan besar selalu mengiringi.

Kini, Cahya jadi bagian dari PSIM Yogyakarta, klub Liga 2 yang sedang bersiap promosi ke Liga 1. Dia tetap konsisten menjaga performa, bahkan tampil sebagai salah satu pemain paling menonjol di tim. Penampilannya bikin pelatih Timnas U-23 memanggilnya untuk ikut TC jelang Piala AFF U-23 2025.

Target yang Jelas: Menjadi Andalan Timnas Senior!

Meski udah merasakan banyak panggung, Cahya belum puas. Misinya jelas, yaitu Timnas senior. Dia percaya, kesempatan akan datang jika terus kerja keras dan menunjukkan progres nyata di setiap pertandingan.

“Saya ingin terus dipercaya di Timnas, baik di level muda maupun senior. Itu target saya, terus berproses, berkembang, dan memberikan yang terbaik untuk negara ini,” ujarnya tegas.

Baca Juga : Daftar Pemain dan Nomor Punggung Timnas Indonesia untuk Piala AFF U-23 2025: Hokky Caraka dan Kakang Pakai Nomor Unik!

Dengan semangat yang tak luntur dan dedikasi yang terus menyala, Cahya Supriadi kini siap berdiri tegak sebagai garda terakhir Garuda Muda. Dari kampung kecil di Karawang hingga siap menjaga gawang Indonesia di Piala AFF U-23 2025, kisah Cahya adalah bukti bahwa mimpi besar bisa berawal dari langkah kecil. Semangat, Cahya! 🇮🇩

Other Articles

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.
GOBET