Cerita I Gede Siman Sudartawa Turun di Indonesia Open Aquatic Championships 2025, Terpukau dengan Inovasi, Bro!
Gobetnews – Gobetmania Yo, guys! I Gede Siman Sudartawa ikut ambil bagian dalam Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025. Turnamen renang nasional itu berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, 11-14 November 2025. Perenang asal Bali itu turun di nomor 50 meter gaya punggung. Dia nilai pelaksanaan IOAC tahun ini jauh lebih modern dibanding edisi sebelumnya. Mantap banget!
Inovasi Smart ID, Baru Pertama Kali!
“Mulai dari sebenarnya ID Card-nya sekarang juga sudah jadi Smart ID, ini baru pertama kali,” ujar Siman ke wartawan. “Dari dulu nggak ada, baru pertama kali kita masuk kolam di-scan, untuk check-in juga di-scan. Ini sudah bisa dibilang inovasi yang oke,” katanya tambah. Bro, teknologi canggih abis!
IOAC 2025 Bisa Jadi Contoh, Banyak Perenang Muda Muncul!
Siman sebut sistem Smart ID memudahin atlet selama kejuaraan berlangsung. Semua proses, mulai verifikasi sampe administrasi, sekarang digital. Menurutnya, penerapan teknologi itu bukti keseriusan panitia ngelola event renang nasional. Hal itu juga kasih pengalaman baru buat peserta. Selain inovasi teknologi, Siman nilai IOAC 2025 jadi panggung buat perenang muda. Dia lihat banyak wajah baru tampil percaya diri di lintasan. “Terus dari update-nya juga sudah oke banget, banyak perenang muda yang muncul. Jadi aku berharap ke depannya makin banyak lagi kejuaraan dengan level seperti ini di Indonesia dan makin banyak lagi junior-junior muda yang muncul,” ucap Siman. Epic banget buat generasi muda!

Persaingan di IOAC 2025, Ketat di Nomor Lain!
Siman juga sorotin persaingan yang terjadi di beberapa nomor. Meski lomba yang dia ikuti nggak terlalu ketat, sektor lain justru berlangsung sengit. “Persaingannya sih kalau buat aku pribadi, di nomor aku tidak terlalu. Karena beberapa atlet yang lain sedang ada pertandingan di Islamic Solidarity Games 2025,” tutur Siman. “Tapi dari nomor-nomor yang lain, khususnya nomor putri, persaingannya ketat. Untuk 50 meter punggung putri juga beda finish semua,” lanjutnya. Perenang 31 tahun itu nilai IOAC nggak sekadar kompetisi. Event ini juga jadi bahan pertimbangan buat seleksi menuju SEA Games 2025. “Event ini masuk salah satu promosi-degradasi untuk SEA Games 2025. Jadi kalau di sini ada perenang muda yang bagus waktunya, mungkin bisa masuk di SEA Games. Karena ini salah satu acuannya untuk pembentukan tim di SEA Games,” imbuh Siman. Semangat, bro!
Baca Juga : Tragisnya Karier Sterling: Kejayaan Jadi Keheningan di Usia Emas, Bro!
Nah, bro, gimana pendapatmu soal inovasi di IOAC 2025 ini? Bisa jadi contoh kah? Share di kolom komentar kalau mau ngebahas lebih lanjut!
