gobetnews_top_banner_2025
Erling Haaland

Erling Haaland Sekarang Lebih Dari Cuma Mesin Gol, Pep Guardiola Siapkan Peran Baru

Gobetnews – Gobetmania Erling Haaland kayaknya udah bikin banyak pihak ngakuin kebesarannya musim ini, termasuk Roy Keane. Mantan gelandang Manchester United yang dulu nyebut Haaland “setara pemain League Two”, sekarang harus telan kata-katanya sendiri.

Setelah Haaland nyetak dua gol di derby Manchester awal bulan ini, Keane ngakuin si striker tampil luar biasa, meski masih ngeluarin candaan bahwa sekarang Haaland “setidaknya udah jadi pemain Championship”.

Komentar itu ngandung nada gurauan, mengingat sejarah panjang permusuhan antara Keane dan bapak Haaland, Alf-Inge Haaland, sejak era Premier League 2000-an. Tapi satu hal gak bisa disangkal: Di tengah perdebatan soal gaya mainnya, statistik Haaland tetep berbicara lantang.

Dia udah nyetak 91 gol dari 102 laga Premier League dan 50 gol dalam 49 pertandingan Liga Champions, rekor nyaris satu gol per pertandingan.

Tapi, musim ini Haaland mulai nunjukin sesuatu yang beda. Mereka yang kerja di City Football Academy liat tanda-tanda kematangan. Di usia 25 tahun, dia gak lagi cuma anak ajaib yang muncul di Molde, Salzburg, atau Dortmund. Sekarang, dia mulai ngerti bahwa kontribusinya gak cuma nyetak gol doang.

Peran Baru di Balik Perubahan Mentalitas

Musim lalu jadi musim terburuk Pep Guardiola di Manchester City sejak 2016, tanpa satu pun trofi. Tapi, Guardiola gak lupa pada pemain-pemain yang tetep tampil pas tim dihantam cedera dan krisis moral. Haaland adalah salah satunya, dengan 34 gol termasuk 22 di liga.

Menariknya, Haaland mulai lebih vokal. Dia gak lagi canggung ngomong di depan media. Dalam satu wawancara musim lalu, dia nyebut tim “kehilangan rasa lapar di dalam diri”, sebuah pernyataan berani mengingat City baru aja meraih empat gelar liga beruntun. Tapi, kata-katanya lahir dari refleksi diri—dia ngakuin turut bertanggung jawab atas penurunan performa tim.

Guardiola nilai musim lalu ruang ganti kehilangan kendali. Makanya, buat pertama kalinya dalam kariernya di City, dia nunjuk langsung kapten dan wakilnya.

Bernardo Silva jadi kapten utama, dan Haaland ditetapin sebagai bagian dari kelompok kepemimpinan. Langkah ini kasih Haaland tanggung jawab lebih besar, dan Guardiola secara terbuka nyebutnya sebagai calon kapten masa depan.

Haaland udah memperpanjang kontraknya sampe 2034, sebuah komitmen panjang yang negesin ikatan emosional sama City, klub tempat bapaknya dulu main. Sekarang, Haaland juga udah jadi bapak dan ngerti nilai kepemimpinan serta tanggung jawab yang lebih luas.

Erling Haaland
Selebrasi penuh kegembiraan! Skuad Manchester City rayakan gol dengan semangat kebersamaan

Kematangan di Dalam dan Luar Lapangan

Sebagai anggota kelompok pemimpin, Haaland mulai aktif bangun ikatan tim. Dia berusaha mastiin pemain muda dan rekrutan baru ngerasa diterima.

Prinsip yang dia pegang sederhana: Pemain bakal tampil terbaik pas mereka “bebas secara mental”. Filosofi ini terbukti nyiptain atmosfer lebih positif di ruang ganti musim ini.

Pep Guardiola pun ngakuin hal itu. Dalam konferensi pers baru-baru ini, dia negesin bahwa kebersamaan dan kenyamanan tim sekarang jadi fondasi utama.

“Spirit-lah yang paling penting, bukan taktik,” ujarnya. “Gimana kita saling dukung di momen baik maupun buruk, itulah dasar segalanya.”

Haaland bukan lagi cuma mesin gol. Dia sekarang jadi perekat tim, sosok yang ikut jaga harmoni dan semangat di ruang ganti. Guardiola tau betul pentingnya karakter kayak gini kalau mau bangun dinasti baru di Etihad.

Statistik Gak Pernah Bohong

Meski peran barunya lebih luas, ketajaman Haaland tetep terjaga. Dia mimpin daftar top skor Premier League dengan enam gol dari lima laga, plus tujuh gol dari enam laga di semua kompetisi. Tapi, data nunjukin kontribusinya sekarang melampaui gol.

Haaland nyatetin rata-rata 24,6 sentuhan per laga, mirip musim-musim sebelumnya, tapi jumlah sentuhannya di area pertahanan sendiri meningkat drastis jadi delapan per laga (naik dari 5,6 musim lalu).

Dia juga bikin dua sapuan bola dan lebih dari empat intervensi defensif per pertandingan, angka tertinggi sepanjang kariernya di Inggris.

Selain itu, Haaland sekarang lari lebih jauh dan ngelakuin hampir 30 sprint per laga, meningkat signifikan dibanding 18 sprint musim sebelumnya. Data ini negesin perubahan gaya bermainnya: lebih terlibat, lebih kerja keras, lebih peduli pada keseimbangan tim.

Dari Pemain Muda ke Pemimpin Masa Depan

Pep Guardiola sejak awal nekenanin bahwa Haaland harus belajar “nempatinnya tim di atas segalanya”. Dan sekarang, tanda-tanda kedewasaan itu mulai keliatan.

Roy Keane yang dulu sinis, bahkan ngakuin bahwa Haaland mulai ngerti makna tanggung jawab seorang pemain besar.

Baca Juga : Rincian Lengkap Sanksi FIFA buat Timnas Malaysia: Selain Denda, Apa Aja?

Haaland sempet absen di Carabao Cup karena cedera punggung ringan, tapi City berharap dia segera pulih buat laga lawan Burnley. Guardiola tau, peran Haaland sekarang gak cuma sebagai pencetak gol, tapi pemimpin yang mulai napakinn jalan menuju peran kapten.

“Erling udah luar biasa sejak awal,” kata Guardiola. “Tapi musim ini, dia lebih baik dari sebelumnya.”

Other Articles

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.
GOBET