Ferry Paulus Buka-bukaan! Nggak Ada Surat Resmi FIFA, Tapi Ini Alasan Real Kenapa Suporter Tandang Masih Dilarang
Gobetnews – Gobetmania Guys, drama larangan suporter tandang di BRI Super League 2025/2026 masih hot banget nih! Bobotoh yang udah kesel minta bukti surat resmi FIFA soal larangan ini, dan akhirnya Ferry Paulus selaku Dirut I.League ngasih jawaban yang bikin shock!
Ternyata, nggak ada surat eksplisit dari FIFA yang ngelarang suporter tandang. Tapi Ferry ngasih penjelasan yang bikin semua jadi clear kenapa aturan ini masih berlaku sampai sekarang. Plot twist-nya? Ada insiden di akhir musim lalu yang bikin FIFA mundur kasih izin!
Jawaban Ferry yang Bikin Speechless
Ferry Paulus akhirnya buka suara soal tuntutan Bobotoh yang minta bukti surat larangan dari FIFA. Jawabannya? Memang nggak ada surat tunggal yang eksplisit!
“Ya, sebenarnya secara implisit kan sudah jelas,” kata Ferry pas buka BRI Super League di Stadion GBT Surabaya, Jumat (8/8/2025).
“Pada waktu pasca Tragedi Kanjuruhan, FIFA hadir, kemudian memberikan beberapa arahan (guidance) untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” lanjutnya.
Jadi intinya, larangan ini bagian dari panduan perbaikan FIFA pasca Tragedi Kanjuruhan sebagai transformasi sepak bola Indonesia. Bukan surat khusus, tapi guidance comprehensive!
Plot Twist Gila: I.League Udah Siap Kasih Izin!
Nah ini yang bikin mengejutkan banget! Ferry ngaku I.League sebenarnya udah super confident bisa ngizinin suporter tandang musim ini. Mereka bahkan udah nyiapin skema dan klasifikasi kategori buat suporter tandang!
“Sebelumnya sudah ada lampu hijau untuk bisa diberikan izin,” ungkap Ferry.
“Makanya kami sangat percaya diri masih sejalan dengan proses izin tadi,” tambahnya.
Bayangin guys, mereka udah dapet green light dari berbagai pihak dan optimis banget bisa buka kembali akses suporter tandang. Tapi…
Insiden Persib vs Persis yang Bikin Hancur Semua
Here comes the plot twist! Semua optimisme itu runtuh gara-gara insiden di laga penutup musim 2024/2025: Persib Bandung vs Persis Solo di GBLA.
“Kemudian kalau melihat beberapa kasus di pengujung pertandingan di musim lalu, itu yang menjadi catatan penting,” tegas Ferry.
Yang bikin parah, delegasi FIFA hadir langsung dan nyaksiin Bobotoh:
- Nyalain flare dan kembang api
- Turun ke lapangan
- Merusak infrastruktur GBLA
Literally worst timing ever! Pas FIFA lagi observe dan siap kasih izin, malah ada chaos kayak gini. No wonder mereka mundur!
Dampak yang Bikin Nyesel
Insiden ini jadi game changer total. FIFA yang tadinya udah mau kasih lampu hijau, malah jadi rethink keputusan mereka. Satu momen aja bisa ngehancurin progress yang udah dibangun bertahun-tahun.
Ferry juga nggak nyembunyiin kekecewaan I.League. Mereka udah prepare everything, udah dapet sinyal positif, eh malah kena sabotase sama insiden yang bisa dihindari.
Ferry Masih Optimis, Tapi Butuh Kerja Sama
Meski kecewa, Ferry nggak mau semua jadi pesimis. Dia masih nyimpen harapan besar suporter tandang bisa balik ke stadion.
“Tapi ya kita semua harus sama-sama membangun dan memberikan satu dukungan yang sama seperti halnya hari ini,” pesannya.
“Supaya di hari-hari mendatang itu betul-betul bisa mendapatkan proses izinnya, seperti kita harapkan bersama-sama,” pungkas Ferry.
Intinya, dia ngajak semua elemen sepak bola, especially suporter, buat kerja sama bangun iklim pertandingan yang kondusif.
Lesson Learned yang Pahit
Cerita ini jadi reminder pahit kalo satu insiden aja bisa ngehancurin progress bertahun-tahun. I.League udah kerja keras, FIFA udah mulai percaya, tapi satu momen chaos bisa reset semua.
Buat Bobotoh dan suporter lain, ini jadi wake-up call. Kalau emang pengen suporter tandang balik, harus bisa tunjukin kalo mereka bisa support tim tanpa bikin chaos.
Bottom Line
Jadi, meski nggak ada surat eksplisit dari FIFA, alasan larangan suporter tandang itu real dan based on concrete incidents. Ferry udah kasih transparency yang diminta Bobotoh, sekarang tinggal gimana semua pihak respond.
Baca Juga : Slot Udah Punya Plan B! Jeremie Frimpong Bakal Gantiin Mohamed Salah Pas Piala Afrika
Yang jelas, kalo pengen suporter tandang balik, semua harus commit buat jaga kondusivitas. FIFA lagi watch closely, dan satu insiden lagi bisa bikin proses ini mundur bertahun-tahun.
Gimana menurut kalian? Fair nggak penjelasan Ferry ini?
