
Kalah dari Arsenal, Manchester United Masih Tetap Sama atau Ada Tanda Perkembangan?
Gobetnews – Gobetmania Manchester United kembali menelan kekalahan di Old Trafford pada pekan pertama Premier League 2025/2026. Hasil 0-1 melawan Arsenal ini jadi catatan pahit, menandai kekalahan kandang ke-10 Setan Merah dalam waktu kurang dari setahun. Duh, sakit banget!
Meski hasilnya mengecewakan, performa tim kali ini menunjukkan beberapa perubahan positif. United terlihat lebih kompak dan agresif dibanding musim lalu. Penguasaan bola yang lebih baik dan serangan langsung jadi ciri khas permainan mereka di laga ini. Meskipun kalah, ada sinyal bahwa beberapa pemain tampil menonjol dan memberi harapan.
Performa Positif Tim
Manchester United tampil agresif dan mampu mengendalikan bola sepanjang pertandingan. Mereka menunjukkan dominasi fisik dan keberanian dalam setiap aksi. Bruno Fernandes jadi fasilitator yang efektif dari posisi lebih dalam, membantu distribusi bola ke lini depan sehingga serangan lebih terstruktur dan berbahaya.
Matheus Cunha jadi ancaman utama dengan kemampuan individu dan akselerasinya. Dia bisa mengatasi lawan secara fisik maupun teknis, baik di sisi sayap maupun kotak penalti. Bryan Mbeumo juga tampil menjanjikan, terutama di babak pertama. Pemain asal Kamerun ini menguasai bola, bikin pergerakan efektif, dan beberapa kali mengancam gawang Arsenal. Keren!
Peran Mason Mount dan Lini Belakang

Mason Mount tampil lebih tenang tapi tetap berperan penting. Dia membantu membatasi pengaruh debutan Arsenal, Martin Zubimendi, dan mencatat empat keterlibatan tembakan. Di sisi kiri, Patrick Dorgu dan Luke Shaw menunjukkan performa yang menjanjikan. Dorgu terlihat lebih percaya diri dan leluasa menyerang, sementara Shaw memberikan ketenangan di lini belakang.
Dorgu juga menonjol dalam duel fisik dengan 61,1% keberhasilan. Dia mencatat tiga tekel dari empat percobaan, menunjukkan konsistensi dalam bertahan. Luke Shaw sesekali naik membantu serangan dan memberikan opsi overload di sisi kiri. Kombinasi keduanya memberi keseimbangan antara bertahan dan menyerang bagi United.
Masalah Lama dan Harapan ke Depan
Sayangnya, kekalahan United kembali dikaitkan dengan masalah dari bola mati. Gol tunggal Arsenal lahir dari situasi corner yang memanfaatkan kelemahan United di set-piece. Altay Bayindir sebagai kiper tampil cukup baik dalam distribusi bola, mencatat 35 operan sukses dan beberapa kali membuka serangan dari lini belakang.
Meskipun ada sejumlah momen positif, kesalahan dari corner tetap mahal harganya. Ini menunjukkan bahwa meski ada tanda perkembangan, United masih rentan di situasi tertentu. Secara keseluruhan, performa United memberi optimisme meski kalah. Tantangan selanjutnya adalah konsistensi dan perbaikan di aspek yang masih lemah, agar hasil positif bisa lebih sering diraih. Semoga di laga-laga selanjutnya, Setan Merah bisa bangkit dan bikin kita semua bangga!