Ketika Chelsea Kehilangan Tajinya di Depan Gawang, Duh!
Gobetnews – Gobetmania Yo, sobat! Chelsea kehilangan ketajaman di lini depan waktu takluk 1-2 dari Sunderland di Stamford Bridge. Gol di masa tambahan waktu dari Chemsdine Talbi jadi penentu kemenangan dramatis tim tamu sekaligus bawa mereka naik ke posisi kedua klasemen Premier League.
The Blues sejatinya sempat unggul cepat lewat aksi individu Alejandro Garnacho di menit kelima. Tapi, keunggulan itu lenyap setelah Wilson Isidor manfaatkan kelengahan pertahanan Chelsea buat samain kedudukan sebelum jeda.
Sunderland kemudian tampil lebih hati-hati di babak kedua. Mereka bertahan rapat dan nunggu kesempatan buat lancarin serangan balik cepat yang akhirnya berbuah hasil di penghujung laga.
Sementara itu, Chelsea tampil dominan dalam penguasaan bola, tapi gagal ciptain peluang berbahaya. Kombinasi Joao Pedro, Pedro Neto, dan Garnacho kelihatan menjanjikan di atas kertas, tapi nggak hasilkan banyak ancaman nyata di lapangan.
Kehilangan taji di depan gawang, Chelsea pun tumbang. Kekalahan ini bikin Chelsea harus puas turun ke peringkat ketujuh klasemen, sementara Sunderland sekarang cuma berjarak dua poin dari Arsenal di puncak, tapi udah mainin satu pertandingan lebih banyak.
Chelsea Kehilangan Ketajaman di Lini Serang
Sejak awal laga, Chelsea tampil penuh percaya diri setelah pesta gol lawan Ajax di Liga Champions tengah pekan lalu. Gol cepat Garnacho tampak jadi pembuka kemenangan lainnya. Akan tapi, setelah itu, permainan mereka turun drastis.
Pelatih Enzo Maresca lakuin rotasi gede dengan cuma pertahan Marc Guiu di lini depan. Keputusan itu bikin serangan Chelsea kehilangan koordinasi. Garnacho yang tampil tajam di awal pertandingan bahkan ditarik keluar di menit ke-58 karena nggak mampu kasih dampak setelah gol pembuka.

Masuknya pemain muda Brasil, Estevao, diharap bisa tambah kreativitas serangan. Tapi, upaya itu nggak banyak bantu. Chelsea berulang kali kirim umpan silang lewat Reece James dan Marc Cucurella, tapi tanpa sosok penyerang murni kayak Liam Delap—yang masih belum fit sepenuhnya—semua peluang berakhir tanpa hasil.
Joao Pedro yang dipasang lebih dalam gagal berperan sebagai ujung tombak. Minimnya variasi serangan bikin Chelsea mudah dibaca oleh pertahanan Sunderland. Dominasi mereka dalam penguasaan bola nggak diiringi efektivitas di depan gawang, nge-cermin masalah klasik The Blues musim ini: banyak peluang, sedikit gol.
Sunderland Bermain Efisien, Talbi Jadi Pembeda
Sunderland datang ke Stamford Bridge dengan catatan tandang yang belum mengesankan, cuma empat poin dari empat laga sebelumnya. Tapi, mereka nunjukin kedewasaan dalam bertahan dan kesabaran dalam manfaatkan peluang.
Setelah samain kedudukan lewat Wilson Isidor di babak pertama, Sunderland mulai turunin tempo di babak kedua dan nunggu Chelsea lakuin kesalahan. Pendekatan itu terbukti berhasil di menit ke-94 waktu serangan balik cepat berujung pada gol Talbi dari tepi kotak penalti.
Gol itu jadi simbol efisiensi Sunderland yang cuma butuh sedikit peluang buat hasilkan sesuatu. Mereka tetep tenang di masa injury time dan nggak tergesa-gesa buang bola, sampe akhirnya nemu momen tepat buat tuntasin pertandingan
Baca Juga : El Clasico: Tiga Kunci yang Bakal Menentukan Nasib Barcelona di Markas Real Madrid, Duh!
Kemenangan ini bukan cuma tambahan tiga poin penting, tapi juga bukti kematangan permainan Sunderland di bawah Regis Le Bris. Sekarang mereka berjarak dua poin dari Arsenal, dan meski perjalanan musim masih panjang, performa kayak gini nunjukin kalau The Black Cats siap saing lebih dari sekadar bertahan di Premier League.
Nah, lo gimana pendapatnya? Chelsea bakal balik ke performa top atau masih kehilangan taji? Sunderland bakal terus naik atau nggak? Share di komentar, dan jangan lupa like & share biar makin rame! ⚽
