
Rapor Inter Milan 2024/2025: Gagal di Domestik
Rapor Inter Milan 2024/2025: Gagal di Domestik, Harapan Terakhir di Final UCL

Gobet – Musim 2024/2025 seharusnya jadi kelanjutan dominasi Inter Milan setelah tahun lalu sukses boyong Scudetto dan Supercoppa Italiana. Fans udah pasang target tinggi, bahkan ada yang berharap Inter bisa ngulang sejarah treble ala 2010.
Tapi seiring waktu berjalan, harapan itu satu per satu mulai luntur. Meskipun masih ada asa di Liga Champions, performa mereka di kompetisi domestik justru jauh dari kata memuaskan.
Start Musim: Semua Terlihat Menjanjikan
Di awal musim, Inter tampil pede. Komposisi skuad terlihat solid dengan Lautaro Martinez sebagai kapten, ditopang pemain-pemain seperti Marcus Thuram, Nicolo Barella, dan Federico Dimarco. Pelatih Simone Inzaghi pun seperti sudah menemukan racikan yang pas.
Namun, memasuki pertengahan musim, performa Inter mulai goyah. Laga demi laga di kompetisi domestik mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakkonsistenan.
Kompetisi Domestik: Harapan yang Kandas
Supercoppa Italiana: Nyaris, Tapi Gagal
Di ajang Supercoppa Italiana, Inter sempat menyingkirkan Atalanta dan melaju ke final. Tapi sayangnya, saat bertemu musuh bebuyutan AC Milan, mereka kalah dramatis dengan skor 2-3. Peluang trofi pertama pun hilang begitu saja.
Coppa Italia: Dilibas di Semifinal
Masih melawan AC Milan, Inter kembali gagal. Setelah menahan imbang di leg pertama, mereka justru dipermalukan 0-3 di leg kedua semifinal Coppa Italia. Gagal dua kali dari rival sekota bikin luka makin dalam.
Serie A: Finish Kedua, Tapi Terasa Hampa
Inter sempat bersaing ketat dengan Napoli sampai pekan terakhir. Namun, walaupun menang 2-0 lawan Como di laga pamungkas, Napoli juga menang atas Cagliari. Akibatnya, Inter finish di posisi dua dengan selisih satu poin saja—cukup buat bikin fans gigit jari.
Liga Champions: Misi Terakhir yang Masih Hidup

Kalau di liga lokal Inter loyo, beda cerita di Eropa. Di Liga Champions, mereka tampil garang. Di fase liga (yang gantiin format grup), Inter menang 6 kali dari 8 laga dan cuma kalah sekali—dari Bayer Leverkusen. Hebatnya, mereka hanya kebobolan satu gol.
Lolos ke fase gugur sebagai peringkat keempat, Inter mulai gaspol. Feyenoord, Bayern Munchen, dan Barcelona disikat satu-satu. Bahkan, laga melawan Barca jadi duel paling panas—agregat total 7-6!
Kini tinggal satu langkah terakhir: final lawan Paris Saint-Germain tanggal 31 Mei 2025. Kalau menang, setidaknya Inter bisa tutup musim dengan satu piala prestisius.
Pemain yang Bersinar dan yang Meredup
Marcus Thuram: Striker Baru yang Makin Nendang
Pemain asal Prancis ini jadi sorotan. Dengan torehan 14 gol dan 4 assist di Serie A, dia jadi mesin gol Inter musim ini. Pergerakan cepat dan penyelesaian akhir yang tajam bikin Thuram jadi andalan baru di lini depan.
Lautaro Martinez: Kurang Greget Musim Ini
Sayangnya, kapten tim Lautaro malah tampil di bawah ekspektasi. Dengan hanya 12 gol dan 3 assist, performanya dinilai turun dibanding musim-musim sebelumnya. Padahal, Inter butuh sosok pemimpin yang bisa jadi pembeda.
Simone Inzaghi: Pintar di Eropa, Bingung di Domestik
Catatan Statistik Inzaghi
Total 58 laga dijalani Inter musim ini di semua ajang. Hasilnya:
-
Menang: 37
-
Imbang: 13
-
Kalah: 8
-
Total Gol: 114
-
Kebobolan: 53
Masalah Konsistensi
Meski terlihat menjanjikan di atas kertas, kenyataannya Inter terlalu sering kehilangan momentum. Tiap kali menang besar, laga selanjutnya malah angin-anginan. Hal ini jelas mengganggu ritme mereka sepanjang musim.
Derby Milan: Luka Paling Dalam
Yang paling menyakitkan? Rekor lawan AC Milan musim ini. Dari 5 pertemuan, Inter nggak sekalipun menang: 2 imbang dan 3 kalah. Buat fans, ini jadi noda terbesar musim ini.
Kesimpulan: Semua Bergantung di Final Liga Champions
Bisa dibilang, nasib musim Inter Milan hanya akan ditentukan oleh satu laga terakhir. Kalau bisa kalahkan PSG di final Liga Champions, kegagalan di kompetisi domestik mungkin bisa dimaafkan. Tapi kalau kalah… ya musim ini bakal dicatat sebagai musim yang mengecewakan.