Starting XI Terbaik Sepanjang Masa Pilihan Eric Cantona: Tanpa Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, Penuh Kejutan!, Bro!
Gobetnews – Gobetmania Yo, fans sepakbola! Nama Eric Cantona selalu bawa bobot gede waktu ngomongin sepak bola. Mantan bintang Manchester United itu dikenal sebagai sosok eksentrik, berprinsip, dan punya pandangan unik soal permainan indah ini. Wah, Cantona lagi-lagi bikin heboh nih!
Maka waktu FourFourTwo minta Cantona susun starting XI terbaik sepanjang masa, hasilnya curi perhatian, bukan cuma karena kualitas pilihan, tapi juga keberanian ninggalin nama-nama gede kayak Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, bahkan Pele. Perlu digarisbawahi, daftar ini dibuat Cantona di tahun 2006. Saat itu, Messi dan Ronaldo belum capai level fenomenal kayak sekarang. Tapi tetep aja, pilihan Cantona hadirin perspektif beda.
Dari kiper entertainer, bek revolusioner, sampe gelandang flamboyan dan penyerang elegan, susunan XI versi Cantona beneran hadirin napas artistik yang kuat. Ini daftar yang bukan sekadar kumpulin pemain terbaik, tapi satuin kepribadian sepak bola yang dianggap Cantona sebagai esensi permainan.
Rene Higuita (GK): Kiper Entertainer!
Penjaga gawang pertama yang muncul di benak Eric Cantona bukan sosok konvensional, melainkan Rene Higuita: si penemu tendangan “Scorpion”. Cantona pilih dia bukan cuma karena kemampuan bertahannya, tapi karena hiburan dan keberanian yang ia bawa ke lapangan. Cantona bilang Higuita “lakuin trik” tapi juga “penjaga gawang yang hebat”. Dia nilai Higuita sebagai sosok yang ambil risiko dan yang terpenting, jadi “penghibur di tim saya.”
Junior (RB): Bek Serba Bisa!
Di posisi bek kanan, Cantona tunjuk legenda Brasil, Junior. Keputusan ini cukup unik karena Junior lebih dikenal sebagai bek kiri, tapi Cantona liat dia sebagai pemain serba bisa dengan kualitas komplet. Cantona puji Junior sebagai “pria sejati” yang bisa “bertahan tapi dia juga bisa sangat bagus dalam menyerang.” Kombinasi itulah yang bikin dia masuk daftar elit Cantona.
Franz Beckenbauer (CB): Sang Kaiser!
Cuma ada satu bek tengah di susunan ini, dan Cantona nggak ragu tunjuk sang “Kaiser”, Franz Beckenbauer. Dia nilai Beckenbauer sebagai sosok sempurna yang paduin kepemimpinan dan kecerdasan main. Cantona gambarin dia sebagai “pemimpin”, tapi dia juga inget momen pribadi: Beckenbauer bikin dia nangis karena kalahin Belanda di final Piala Dunia 1974. “Saya nangis tersedu-sedu waktu mereka kalah,” kata Cantona. “Saya sangat sedih, tapi sekarang saya ngerti semua soal kecemerlangan sang Kaiser.”
Giacinto Facchetti (LB): Bek Elegan!
Cantona rasa daftar ini nggak lengkap tanpa bek Italia, dan pilihannya jatuh ke Giacinto Facchetti. Meski nggak tumbuh nonton langsung sang legenda, momen-momen penting yang dia pelajari meyakinin dia. Dia gambarin Facchetti sebagai “pemain yang mulia” sekaligus bek yang mampu cetak banyak gol. Kombinasi bakat dan elegansi bikin Facchetti nggak tergantikan di posisi ini.
Roy Keane (CM): Rekan Setim Cantona!
Di lini tengah, salah satu dari dua mantan rekan setim masuk daftar: Roy Keane. Gelandang pekerja keras ini dianggap Cantona sebagai sosok penting yang kasih keamanan serta kepercayaan diri di lini tengah. Cantona bilang: “Dia sangat cerdas dalam cara mainnya dan percayalah: rasanya menyenangkan punya dia di belakang saya selama empat musim.”
Carlos Valderrama (CM): Kreator Flair!

Di samping Keane, Cantona tempatin Carlos Valderrama—pilihan artistik dan penuh sentuhan flair. Kepribadian Valderrama yang pendiam di luar lapangan nggak mencerminkan aksinya sebagai kreator ulung di atas lapangan. Cantona bilang Valderrama “pemalu dan pendiam”, tapi di lapangan, dia “murah hati” dengan “visi yang luar biasa” dan “bisa bawa bola ke tempat yang diinginkannya.” Cantona bahkan sebut main sama dia sebagai “kesenangan yang luar biasa.”
Diego Maradona (CM): Pemain Terhebat!
Nggak heran kalau Maradona masuk daftar Cantona. Bahkan, pemain Prancis itu sebut Maradona sebagai pemain terhebat sepanjang masa. Dia nilai Maradona beda dari Pele karena beban gede yang harus dia pikul bareng Argentina. Dia bilang: “Kalau Anda keluarin Maradona dari Argentina, mereka nggak akan menangin Piala Dunia, tapi saya pikir Brasil tanpa Pele tetep akan menang.”
Garrincha (RW): Pesepakbola Sempurna!
Buat Cantona, Garrincha adalah pesepakbola “sempurna”. Meski rekaman video yang tersisa nggak terlalu banyak, cerita dan tulisan soal Garrincha justru bikin dia makin istimewa di mata Cantona. Cantona bilang dia tertarik sama sang legenda karena “cara orang bicara dan tulis soal dia.” Itu buktiin kekuatan warisan Garrincha melampaui sekadar statistik.
Johan Cruyff (LW): Inspirasi Cantona!
Johan Cruyff adalah salah satu inspirasi terbesar Cantona. Bahkan poster Cruyff pernah hias dinding kamar masa kecilnya, nunjukin betapa gede pengaruh sang maestro Belanda buat dia. Cantona puji dia sebagai “kreator” dan “inti dari revolusi dalam sepak bolanya.” Dia tambahin: “Kalau dia mau, dia bisa jadi pemain terbaik di posisi mana pun di lapangan.”
Mario Kempes (ST): Penyerang Elegan!
Pilihan Cantona buat posisi penyerang pertama jatuh ke Mario Kempes. Dia pilih dia bukan semata karena prestasi, tapi karena gaya main sang legenda Argentina yang elegan dan penuh seni. Cantona nilai Kempes sebagai sosok berkelas yang mainin peran gede di keberhasilan Argentina di Piala Dunia 1978, alasan yang bikin dia lebih unggul dibanding nama-nama gede lain.
George Best (ST): Jiwa Bebas!
Pilihan terakhir adalah George Best, pesepakbola yang sering digambarin sebagai gabungan bakat murni dan gaya hidup penuh warna. Cantona sebut dia sebagai “jiwa bebas” dengan “karisma yang luar biasa.” Meski dikenal karena kehidupan glamornya, Cantona tegasin bahwa waktu main, Best tetep profesional: “dia selalu fokus.”
Wah, starting XI Cantona beneran penuh kejutan! Tanpa Messi dan Ronaldo, tapi penuh legenda. Siapa yang setuju sama pilihan ini? Yuk, diskusi di komentar ya! ⚽🔥
