
Cheerleader Lee Ju-eun Tuai Kritik di Korea Selatan karena Busana Seksi Saat Debut di LG Twins
Gobet – SEOUL – Nama Lee Ju-eun mungkin sudah tak asing di kalangan pecinta baseball Korea Selatan. Ia adalah salah satu cheerleader muda yang sedang naik daun, dengan karier yang begitu cepat melejit. Tapi belum lama ini, debut perdananya bersama tim LG Twins justru memicu kontroversi gara-gara busana yang dinilai terlalu terbuka untuk ditampilkan di stadion yang juga dihadiri anak-anak dan keluarga.
Viral karena “Ppikki Ppikki Dance”
Lee Ju-eun sebelumnya dikenal publik lewat aksinya yang energik dan ekspresif saat masih mendukung tim KIA Tigers. Gaya koreografinya yang unik dan imut dalam tarian “Ppikki Ppikki Dance” langsung viral di TikTok dan YouTube, mencetak lebih dari 90 juta penonton. Kepopulerannya meroket dalam waktu singkat, membuat follower Instagram-nya menembus angka 1,2 juta orang hanya dalam hitungan bulan.
Tak hanya di Korea, ketenarannya bahkan membuat dia sempat dikontrak Fubon Angels—tim cheerleader profesional di Taiwan. Di sana, ia dikabarkan mendapatkan kontrak besar dengan bonus mencapai NT$10 juta (sekitar Rp4,9 miliar). Namun, pada awal April 2025, ia memutuskan untuk kembali ke Korea dan bergabung dengan LG Twins.
Debut di Jamsil, Penampilan Langsung Jadi Sorotan
Tepat pada 12 April 2025, Lee Ju-eun menjalani debut resminya bersama LG Twins dalam laga melawan Doosan Bears di Jamsil Baseball Stadium. Tapi bukannya hanya jadi sorotan karena aksinya yang enerjik, kostum yang ia kenakan justru membuat heboh warganet.
Lee tampil dengan outfit serba hitam: crop top yang sangat pendek dan legging ketat yang memperlihatkan pusar, bagian atas dada, serta paha. Gaya busana seperti ini memang cukup umum di kalangan cheerleader profesional, tapi di mata sebagian publik Korea, tampilannya dianggap “terlalu seksi” untuk lingkungan stadion yang bersifat publik dan ramah keluarga.
Netizen: ‘Pakaiannya Kayak Mau ke Club, Bukan ke Stadion’
Tak butuh waktu lama, kritik pun mulai bermunculan di media sosial. Banyak pengguna X (dulu Twitter) menyayangkan pilihan kostum yang digunakan oleh Lee Ju-eun. Beberapa komentar menyinggung soal etika berpakaian di ruang publik:
“Dia bisa tetap cantik dan enerjik kok, tanpa harus buka-bukaan begitu.”
“Ini acara olahraga, bukan panggung fashion show dewasa.”
“Busana seperti ini bikin orang tua risih bawa anak-anak ke stadion.”
Namun di sisi lain, ada juga yang membela Lee Ju-eun. Mereka menganggap cheerleader memang punya hak berekspresi dan penampilannya tidak seharusnya terlalu dibatasi, apalagi jika itu bagian dari konsep hiburan yang selama ini sudah ada di dunia olahraga profesional.
Pihak Klub Masih Bungkam, Ju-eun Fokus Tampil Maksimal
Sampai artikel ini ditulis, pihak manajemen LG Twins belum memberikan komentar resmi soal kritikan publik terhadap kostum debut Lee Ju-eun. Sementara itu, Ju-eun sendiri juga belum membahas isu ini secara langsung, baik di media sosial maupun wawancara media. Dari unggahan Instagram pribadinya, ia justru lebih banyak berbagi momen bahagia dan semangat menjalani karier baru bersama LG Twins.
Banyak yang memuji profesionalismenya dalam menghadapi kontroversi ini. Meskipun jadi bahan pembicaraan, Lee tetap fokus pada penampilannya di lapangan dan terus menunjukkan semangat tinggi dalam membangkitkan energi penonton.
Isu yang Lebih Besar: Batasan Etika vs Hiburan dalam Dunia Olahraga
Kasus ini membuka kembali diskusi lama yang sering muncul di banyak negara: bagaimana menyeimbangkan ekspresi seni dan etika berpakaian di tempat umum, khususnya dalam dunia hiburan olahraga. Apakah cheerleader harus tampil sopan demi kenyamanan penonton? Atau justru dibiarkan bebas berekspresi sebagai bagian dari gaya hidup dan hiburan?
Beberapa pengamat budaya pop Korea berpendapat bahwa industri hiburan olahraga Korea memang tengah berada di persimpangan. Di satu sisi, ada tuntutan untuk tampil modern dan mengikuti tren global. Di sisi lain, nilai-nilai tradisional Korea tentang kesopanan dan norma publik masih sangat kuat.
Apakah KBO League akan mulai menetapkan pedoman berpakaian yang lebih ketat untuk cheerleader? Atau justru membuka ruang diskusi baru agar pelaku hiburan seperti Lee Ju-eun bisa mengekspresikan kreativitas tanpa dibatasi stigma?
Yang pasti, perhatian publik saat ini tengah tertuju pada setiap langkah Lee Ju-eun. Apakah ia akan menyesuaikan gaya berpakaiannya ke depan, atau tetap konsisten dengan gayanya sendiri? Waktu yang akan menjawab.