Kritik Usai Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024
GOBET – Timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit setelah gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2024. Kekalahan ini tidak hanya mengecewakan para penggemar, tetapi juga memicu kritik tajam terhadap pelatih Shin Tae-yong (STY). Banyak pihak menyoroti strategi dan keputusan pelatih asal Korea Selatan tersebut selama turnamen berlangsung.
Performa yang Tidak Maksimal
Indonesia, yang tergabung di Grup B bersama Thailand, Filipina, dan Myanmar, hanya mampu mengumpulkan 4 poin dari tiga pertandingan. Setelah kemenangan atas Myanmar di laga perdana, Tim Garuda bermain imbang melawan Filipina dan akhirnya takluk di tangan Thailand dengan skor 0-2.
“Kami memiliki banyak peluang, tetapi kurang tajam di lini depan. Selain itu, organisasi permainan juga terlihat kacau saat melawan Thailand,” ujar salah satu pengamat sepak bola, Akmal Marhali.
Keputusan yang Dipertanyakan
Banyak pengamat dan suporter mempertanyakan beberapa keputusan Shin Tae-yong, seperti pemilihan pemain dan formasi yang dianggap kurang optimal. Misalnya, pencoretan sejumlah pemain senior yang dianggap masih layak memperkuat tim, serta keputusan memainkan beberapa pemain muda yang minim pengalaman di laga krusial.
“STY terlalu percaya pada pemain muda, padahal mereka belum siap mental untuk menghadapi tekanan besar seperti ini,” kata mantan pemain Timnas, Bima Sakti.
Kritik dari Media dan Fans
Tagar #STYOut bahkan sempat trending di media sosial setelah kekalahan dari Thailand. Para netizen menilai bahwa STY gagal membawa Timnas Indonesia ke level yang diharapkan, meskipun sudah mendapat dukungan besar dari federasi dan masyarakat.
Namun, ada juga yang masih memberikan dukungan kepada pelatih yang pernah membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 tersebut. Mereka menganggap bahwa kegagalan ini lebih disebabkan oleh kurangnya kedalaman skuad dan persiapan yang kurang matang.
Tanggapan Shin Tae-yong
“Saya bertanggung jawab atas hasil ini. Tapi kita harus tetap fokus pada pembenahan tim untuk turnamen berikutnya. Sepak bola tidak bisa dibangun dalam semalam,” ujar STY.