
Rapuhnya Pertahanan Manchester City di Laga Kontra Real Madrid
GOBET – Manchester City mengalami kekalahan dramatis dari Real Madrid dengan skor 2-3 dalam leg pertama playoff Liga Champions yang berlangsung di Etihad Stadium pada 11 Februari 2025. Meskipun tampil dominan dalam beberapa fase permainan, The Citizens gagal mengamankan kemenangan akibat rapuhnya lini pertahanan mereka, terutama di menit-menit akhir pertandingan.
Kelemahan di Lini Belakang Manchester City


Sejak awal laga, Manchester City menunjukkan kelemahan dalam mengantisipasi serangan balik cepat yang dilancarkan Real Madrid. Ederson, yang biasanya tampil solid, sempat melakukan beberapa penyelamatan penting, tetapi juga membuat kesalahan yang berujung pada gol penyama kedudukan oleh Brahim Díaz di menit ke-86.
Kehilangan Kyle Walker, yang dipinjamkan ke AC Milan pada bursa transfer Januari, tampak memengaruhi keseimbangan lini belakang City. Posisi yang ditinggalkan Walker sulit diisi dengan efektif, dan serangan-serangan Madrid sering mengeksploitasi sisi kanan pertahanan City.
Menurut mantan pemain Manchester United, Wayne Rooney, City melakukan kesalahan besar dengan membiarkan Walker pergi. “Keputusan Guardiola untuk melepas Walker begitu saja adalah sesuatu yang aneh. Dia adalah salah satu bek terbaik mereka dan bisa menghadapi tekanan di laga besar seperti ini,” ujarnya kepada media.
Momen-Momen Penentu Kekalahan City
Meski Erling Haaland mencetak dua gol, pertahanan City gagal menjaga keunggulan mereka. Beberapa momen krusial yang menjadi penyebab kekalahan antara lain:
- Gol Brahim Díaz (Menit 86) – Kesalahan koordinasi antara Ederson dan Ruben Dias membuat Brahim Díaz bisa mencetak gol penyama kedudukan setelah memanfaatkan bola muntah di dalam kotak penalti.
- Gol Jude Bellingham (Menit 90+3) – Pada masa tambahan waktu, umpan terobosan dari Vinícius Júnior berhasil dimaksimalkan oleh Bellingham yang tidak terkawal dengan baik oleh lini belakang City. Rico Lewis dan Mateo Kovacic gagal menutup pergerakan pemain muda Inggris tersebut.
- Kesalahan dalam membaca permainan – Manchester City terlalu fokus menyerang sehingga meninggalkan celah besar di lini belakang, yang akhirnya dimanfaatkan dengan sempurna oleh Real Madrid.
Komentar Guardiola dan Evaluasi untuk Leg Kedua

Usai pertandingan, Pep Guardiola mengakui bahwa timnya terlalu ceroboh dalam pengambilan keputusan di menit-menit akhir. “Kami harus lebih pintar dalam mengelola pertandingan, terutama di fase akhir. Dua gol mereka terjadi karena kesalahan kami sendiri, bukan karena mereka lebih baik.”
Sementara itu, John Stones, yang tampil di lini belakang City, juga menyatakan kekecewaannya. “Kami harus belajar dari kesalahan ini dan tampil lebih solid di leg kedua. Kami tidak boleh membiarkan mereka mencetak gol mudah lagi.”
Persiapan Menuju Leg Kedua di Santiago Bernabéu
Dengan kekalahan ini, Manchester City harus tampil lebih disiplin dan fokus dalam pertandingan leg kedua di Santiago Bernabéu. Mereka membutuhkan kemenangan dengan selisih minimal dua gol untuk bisa lolos langsung ke babak berikutnya.
Beberapa perubahan yang mungkin dilakukan Guardiola:
- Mengembalikan stabilitas lini pertahanan dengan menurunkan Nathan Aké sejak menit awal.
- Meningkatkan kontrol permainan di lini tengah dengan kemungkinan memainkan Rodri lebih dalam untuk membantu pertahanan.
- Memanfaatkan serangan balik lebih efektif, mengingat Real Madrid akan tampil lebih terbuka di kandang sendiri.
Kesimpulan
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Manchester City. Lini pertahanan yang rapuh menjadi kelemahan utama mereka, dan hal ini harus segera diperbaiki sebelum bertandang ke markas Madrid. Jika tidak ada perubahan signifikan, peluang mereka untuk melaju ke fase selanjutnya bisa semakin sulit.
Kini, semua mata tertuju pada Guardiola dan anak asuhnya, apakah mereka mampu bangkit dan membalikkan keadaan di leg kedua? Ataukah Real Madrid akan kembali menunjukkan superioritas mereka di ajang Liga Champions? Jawabannya akan terungkap dalam pertandingan mendatang di Santiago Bernabéu.