Persija Sudah Lepas Semua Pemain ke Timnas Indonesia U-20
Persija Jakarta resmi melepas semua pemainnya ke Timnas Indonesia U-20 untuk bergabung ke tim dengan pimpinan pelatih Shin Tae-yong.
Sebelumnya, persija sudah melepas delapan pemain ke Timnas U-20. Mereka adalah Cahya Supriadi, Frengky Deaner Missa, Barnabas Sobor, Resa Aditya Nugraha, Achmad Maulana Syarif, Alfriyanto Niko Saputro, Dony Tri Pamungkas dan Ginanjar Wahyu Ramadhani.
Dan yang terakhir masuk adalah Muhammad Ferrari yang menambah kekuatan Timnas U-20 yang sedang bermain di event International Friendly Match di Stadion GBK Jakarta, tanggal 17-21 Februari 2023.
Bek andalan Persija sekaligus kapten Timnas U-20 itu bergabung dengan Timnas Indonesia U-20 pada Sabtu (18/2/2023). Pada keterangannya, Persija menegaskan mendukung timnas dengan cara memberikan menit main bagi Ferarri dalam laga kompetitif di Liga 1 hingga 22 Februari 2023.
Dengan skema itu, diharapkan Ferrari bisa lebih matang untuk membeli Timnas di Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20 2023.
Namun Persija akhirnya melepas Ferrari lebih awal dengan mempertimbangkan desakan banyak stakeholder yang masih beranggapan bahwa training center (TC) dan laga uji coba lebih penting daripada pematangan pemain di liga kompetitif seperti Liga 1.
Dan juga Presiden Persija, Mohamad Prapanca memastikan memahami situasi yang terjadi saat ini, yaitu mendukung prestasi Timnas dalam program jangka pendek.
“Kami legawa melepas semua pemain ke Timnas. Kami memahami besarnya ekspektasi banyak pihak yang ingin timnas junior berprestasi dalam jangka pendek,” kata Prapanca dalam keterangan resmi klub.
Persija juga mengajak semua pihak agar di kemudian hari pola pikir pembinaan sepakbola junior berubah dari mencari prestasi menjadi talent development sebagai bagian dari strategi menuju sepak bola senior yang tangguh.
Dengan adanya perubahan pola pikir tersebut, TC jangka panjang akan ditinggalkan dan berganti dengan pematangan pemain di kompetisi yang berkualitas.
“Persija berharap TC jangka panjang untuk Piala Dunia U-20 menjadi yang terakhir. Ke depannya timnas yang kuat harus datang dari klub dan kompetisi yang kuat,” kata Prapanca lagi.
