Eng Hian Menjelaskan Performa Fadia yang Sering Cedera
Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Apriyani Rahayu sukses membuktikan diri sebagai ganda putri Indonesia terbaik di dunia. Namun, Fadia sedang sering cedera.
Cedera Fadia muncul saat tampil di Singapore Open 2022. Dia mengalami cedera tumit yang sebelumnya terjadi di Tur Malaysia. Namun, hebatnya dengan Apriyani Rahayu, Fadia masih bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Mereka menjadi juara meskipun dalam kondisi seperti itu.
“Sangat senang, pokoknya saya ingin terus kasih yang terbaik buat Indonesia,” kata Fadia saat itu.
Namin, Fadia ternyata kembali alami cedera. Saat ini engkel kanan yang kena. Saat partai semifinal Malaysia Open 2023, mereka mundur ketika menghadapi pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Saat itu ganda putri andalan Indonesia terpaksa mundur ketika ketinggalan 0-2 di gim kedua karena Fadia menderita sprain ligament pergelangan kaki kanan.
Dan juga Fadia sempat mengalami kondisi yang kurang fit saat tampil di Badminton Asia Mixed Team Championship 2023 di Dubai kemarin Februari.
Apri/Fadia tidak bisa menyumbangkan poin untuk Indonesia di partai penentu ketika itu Indonesia ketinggalan 2 poin dari Korea Selatan dan gagal ke semifinal, kalah dengan skor 1-3.
Sehingga kondisi Fadia yang belakangan sering cedera dan kondisi yang seperti itu sempat menjadi pertanyaan, apa performa dia tengah drop atau ada masalah lainnya.
Pelatih ganda putri, Eng Hian akhirnya mencoba menjelaskan secara detail apa yang dialami kondisi Fadia saat ini.
“Jadi dari hasil diskusi kita ada masalah beban yang belum bisa dihandle oleh Fadia. Jadi yang pertama turnamen bulan Juni yang tanpa beban dan target dan masih penjajakan, tiba-tiba bagus,” kata Eng Hian
“Ekspektasi orang semua jadi berubah. Ekspektasi pengurus dan pelatih, dan mereka sendiri jadi berubah. Ini yang Fadia harus adjust lagi, adaptasi lagi. Bagaimana menghandle adaptasi ini. Kalau pressure itu semua pasti ada. Menang dan kalah. Ini yang masih harus Fadia untuk membiasakan dulu,” ujarnya di Pelatnas PBSI, Cipayung.
“Mindset. Jadi bukan masalah teknis. Kami susah ngobrol. Di latihan dia punya kapasitas di atas rata-rata. Di atas 9 atau 10 untuk kemampuan. Tapi pada saat turnamen, saat dia tidak bisa menjaga pikiran dan mental, kemampuannya yang keluar cuma 30 persen. Itu yang jadi masalah dalam beberapa turnamen ini,” jelas Eng Hian.
Pelatih yang akrab disapa Koh Didi juga mengatakan jika saat ini atletnya sedang dalam proses latihan untuk mengurangi rasa tersebut bersama psikolog.
“Ya, kita perlu bantuan psikolog. Ini kan ada latihannya. Jadi tidak hanya latihan di lapangan. Latihan untuk mindset, ketenangan, dan menghandle tekanan, bagaimana itu ada latihannya,” kata Eng Hian.
“Kalau dibilang pressure dan tegang setiap orang ada, bahkan seperti Roger Federer atau Nadal kalau tegang, ya tegang saja. Tapi bagaimana dia mereduce ketegangan itu secepat mungkin pada saat di lapangan. Untuk Fadia ini masih diberikan latihan-latihan,” kata dia menambahkan.