banner-top

Perpani dan IADO Sepakati Kerja Sama Dukung Zero Doping

Perpani menandatangani kesepakatan kerjasama bersama Indonesia Anti Doping Organization (IADO) untuk membangun ekosistem olahraga tanpa doping.

Kesepakatan kerja itu dilakukan pada Rabu (8/3). Dan dilakukan bertepatan dengan Seleksi Nasional (Seleknas) tahap kedua untuk menghadapi Olimpiade 2024 Paris.

Seremoni tersebut juga dimeriahkan dengan ekshibisi barebow archery Indonesia dalam rangka mendorong agar sektor barebow dapat masuk agenda PON 2024.

Untuk kesepakatan kerja dengan IADO tersebut dilakukan di Lapangan Panahan, GBK, Jakarta dan dihadiri dari Perpani, Wakil Sekretaris Jenderal I PB Perpani, Kuswahyudi, Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi Abdul Razak. Dan untuk IADO diwakili oleh Ketua Umum IADO, Gatot S Dewa Broto, Sekretaris Jenderal IADO dr. Eka Wulan Sari dan Director of Testing, Linda Rosalina.

“Kami ke induk organisasinya sudah ke Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, dan KONI Pusat juga. Kalau untuk cabang olahraganya sudah lebih dari 10, tapi semua cabor diharapkan bekerja sama dengan IADO,” kata Eka dalam jumpa persnya.

“Tentu setelah ini akan ada edukasi, dalam arti bentuk pencegahan dari kami kepada atlet, supaya si atlet lebih paham apa itu doping,” ujarnya.

“Sebab, doping itu tak sekadar ketika diperiksa dan diambil sampelnya, kemudian positif, lalu diputuskan doping. Itu banyak faktornya, ada 11 faktor untuk mengindikasikan bahwa si atlet terkena doping.”

“Salah satunya, atlet tidak ada di tempat ketika akan diambil sampel dopingnya, atau baru-baru ini ada cabor yang atletnya tidak mau diperiksa dopingnya. Jadi ketika menolak doping itu bisa dikatakan doping. Makanya, kami harus benar-benar memberikan pengertian kepada atlet pentingnya program anti doping ini,” kata Eka.

Kuswahyudi juga menjelaskan, sejak awal Perpani sangat mendukung terciptanya ekosistem olahraga yang zero doping. Dan Perpani sangat terbantu untuk mengimplementasikan komitmen zero doping di lingkungan cabor panahan.

IADO punya rangkaian kegiatan, yaitu sosialisasi terkait berbagai aturan dan ketentuan terkait antidoping, baik untuk atlet, official, dan tenaga pendukung.

Dalam kejuaraan-kejuaraan tertentu, IADO juga akan melakukan pengecekan terjadwal terkait antidoping yang dilakukan sebelum pertandingan, pada saat pertandingan, atau sesudah pertandingan ke para atlet.

Kuswahyudi juga menambahkan, kerjasama ini juga mendorong atlet untuk berprestasi secara sehat, fair, dan kompetitif. Hal ini juga bagian dari mitigasi terhadap para atlet, oficial, dan tenaga pendukung agar dapat memastikan keikutsertaan para atlet panahan di ajang internasional tersebut telah memenuhi syarat dan ketentuan terkait zero doping.

“Kerja sama dengan IADO ini akan sangat membantu Perpani dalam hal pengawasan antidoping terhadap atlet. Perpani tidak perlu lagi membutuhkan tenaga ahli dan profesional tambahan, untuk memastikan komitmen cabor panahan terhadap zero doping,” ujar dia.

“Kami ingin agar atlet kita berada pada standar maksimum yang ditetapkan secara internasional terkait antidoping. Banyak aturan terkait hal ini, dan PB Perpani akan sangat terbantu karena bakal mendapat update terbaru dari aturan dan ketentuan tersebut dari IADO. Atlet kita juga akan bertanding dengan rasa percaya diri, tanpa merasa cemas terkait doping,” dia mempertegas.

Other Articles

Leave a Reply