Uji Coba Venue World Cup Basket Tunggu Persyaratan dari FIBA
Panitia pelaksana Piala Dunia Basket 2023 masih tunggu persyaratan dari FIBA mengenai test event venue Indoor Multifunction Stadium (IMS) di kawasan GBK.
Seperti diketahui, Indonesia jadi salah satu tuan rumah FIBA World Cup 2023, tuan rumah yang lain Filipina dan Jepang. Pertandingan ini akan dilaksanakan pada 25 Agustus sampai 10 September.
Sebelum dimulainya pertandingan tersebut, Indonesia rencananya akan melakukan uji coba lebih dulu terkait kesiapan venue dan kepanitiannya. Rencananya uji coba dilakukan pada Juni besok.
Tapi uji coba itu belum diputuskan terkait format pertandingan yang akan dijalankan. Panitia pelaksana FIBA World Cup 2023, Junas Miradiarsyah, menyebut saat ini pihaknya masih akan berdiskusi dan meminta persetujuan dari FIBA terkait persyaratan test event tersebut.
“Artinya apakah cukup beberapa hari saja, atau perlu mengadakan full turnament. Ini yang masih kami bicarakan,” kata Junas saat ditemui di kawasan Senayan, pada Kamis (9/3/2023).
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, secepatnya kami dapat clue, misalnya ‘oke test event cukup di hari weekend saja, asalkan semua terkait operasional, penonton, keamanan, dapat dilakukan hanya tiga hari’. Ya, tinggal kami konsultasi ke Perbasi apa saja pertandingan, apakah Timnas atau apa, kami belum tahu,” dia menjelaskan.
Junas mengungkapkan, jika ingin full turnament, fornatnya bisa saja berjalan selama 1 pekan dengan bentuk ekshibisi.
“Kalau FIBA bilang cukup dalam waktu pendek saja yang penting semua dapat dijalankan dengan baik, maka ekshibisi cukup. Tapi kalau melihat durasi panjang, maka turnamen menjadi salah satu yang perlu dilakukan,” ujar Junas yang pernah menjadi Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022 ini.
“Atau hal lain yang juga bisa menjadi bagian opsi yaitu IBL menjadi bagian dari test event. Ya, mudah-mudahan kalau memungkinkan kita bisa jadi bagian dari test event ini, karena dampaknya pasti bagus untuk liganya, operasionalnya, market-nya, karena 16 tim ini pasti lebih kompleks, tapi saya belum tahu (seperti apa).”
“Sebab, penggunaan fasilitas itu perlu koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah, pengelolanya, kita lihat nanti. Tetap keputusan akhir ada di tangan kita. Paling penting waktu kita punya rencana ini apakah IBL atau turnamen lain, atau eksibisi, FIBA akan tandai item-item yang masuk dalam aspek assement,” jelas Junas.