banner-top

Ini Tanggapan Pelatih Baru Timnas Wanita Saat Indonesia Tidak Punya Kompetisi

Gobet – Pelatih baru Timnas Indonesia Wanita, Satoru Mochizuki menanggapi kondisi sepakbola wanita yang tidak punya kompetisi di Indonesia.

timnas, indonesia, timnas wanita, pelatih, coach

Liga 1 Putri 2019 adalah kompetisi resmi sepakbola wanita terakhir yang digelar. Lalu Indonesia ada pandemi COVID-19 sehingga musim kedua Liga 1 Putri akhirnya batal digelar.

Gobet – Setelah pandemi selesai, Liga 1 Putri tidak digelar lagi. Karena kondisi tersebut, pemain sepakbola wanita hanya bisa tampil di turnamen-turnamen saja, salah satunya Piala Pertiwi.

Tidak adanya kompetisi jadi tantangan besar untuk memilih pemain-pemain terbaik wanita untuk dipanggil ke Timnas Indonesia Wanita. Mengingat dari kekalahan 0-18 Timnas Wanita dari Australia pada Piala Asia Wanita 2022.

Kehadiran Satoru Mochizuki bukan jaminan untuk membangun Timnas Indonesia Wanita yang bagus. Karena yang harusnya dibenahi terlebih dahulu tentunya adalah menggelar kompetisi sepakbola wanita.

Gobet – Dan untuk menyelesaikan solusi ini, Satory Mochizuki mengaku akan melakukan beberapa cara. Setidaknya ada dua langkah yang akan dilakukan oleh pelatih baru Timnas Wanita Indonesia.

“Saya ingin melakukan scouting pemain-pemain wanita Indonesia yang potensial. Dan juga setelah scouting saya ingin menggelar TC untuk mengecek kekuatan dari para pemain,” kata Satoru Mochizuki saat memberikan keterangan pada Selasa (20/2).

“Jadi saya berencana untuk pergi juga ke beberapa kota di Indonesia ke depannya,” tambahnya. Ini Tanggapan Pelatih Baru Timnas Wanita Saat Indonesia Tidak Punya Kompetisi.

Erick Thohir selaku Ketum PSSI juga mengakui belum bisa gelar Liga 1 Putri lagi. Jadi untuk sementara timnas Wanita akan gelar Pemusatan Latihan (TC) jangka panjang untuk menyambung berbagai ajang yang akan diikuti.

Gobet – Pemusatan latihan jangka panjang ini akan dimaksimalkan untuk mengasah pemain-pemain yang dipanggil Timnas Wanita. Karena hanya memang di Timnas saja para pemain punya kesempatan untuk dapatkan pengembangan skill hingga taktik.

“Saya tadi sudah menjawab bahwa tidak mungkin kami membentuk liga dengan kondisi sistem kompetisi yang belum berjalan maksimal. Makanya konsepnya tadi membentuk timnas lalu TC jangka panjang,” ucap Erick Thohir.

“Dan sekalian membangun turnamen-turnamen yang di bawah U-15, U-12 dan U-10, kami akan dorong dan tentu kami harus cari partnership untuk memulai membentuk kompetisi U-15. Kalau ini sudah stabil, kalau turnamennya stabil baru kami bisa mendorong liga wanita, karena talentanya sudah ada,” ujarnya.

Other Articles

Leave a Reply